Ads 468x60px

Pages

MARKETING MIX 4P

Marketing Mix terdiri dari :
product(produk)
price(Harga)
place(tempat/distribusi)
promotion(promosi)..

1).Product

sebenarnya adalah barang atau jasa yang dijual kepada commercial consumer (misalnya pembeli motor untuk dijual kembali atau untuk disewakan) atau end consumer (memang pengguna motor untuk aktivitas sehari-hari)…!!! Dari sisi penjual … untuk memasarkan ini ada chain of distribution/ distribusi berantai,,,,, dari penjual mesin, dirakit oleh pabrikan, dilempar ke distributor, dilempar ke dealer, baru pembeli bisa membeli motor yang diinginkan…!!! Dan satu hal yang penting adalah memahami keinginan end consumer… dan target market yang mau dicapai apa..???

Product sendiri dapat dibagi ke dalam 3 level yaitu :
•Level 1 adalah Core Product atau gampangnya benefit / manfaat yang diperoleh.
Kalo mie instan ya, mengisi perut yang lapar secara cepat (instan) dan sifatnya mudah disimpan dan dipakai/ dimasak kapanpun….serta dalemnya udah lengkap sama bumbu jadi gak usah numbuk buat bikin bumbu..cara masaknya pake aer(murahh),gak pake minyak goreng…
Kalau motor yah manfaatnya ke kantor lebih cepet… nggak macet… !!! Penggunaan bensinya yang lebih sedikit,lebih ekonomis…!!! Demikian juga dengan montir nya lebih murah dibandingkan dengan kendaraan roda empat misalnya.

•Level 2 adalah Actual Product, yaitu tangible product yang bener dapat dirasakan. Faktor yang perlu diperhatikan terkait dengan actual product adalah masalah quality, colour, design / style, branding, kualitas /specs. Nah klo mie instan gmna dengan indomie yang udah gak diragukan lagi soal kualitasnya..rasanya..trus udah ada sayuran+daging didalemnya..trus kemasannya ada yang dari foil
Klo product motor… gimana misalnya dengan motor merek yamaha.. gimana kualitasnya… colour nya oke atau nggak..gimana dengan design… kualitas.. brand image nya gimana… !!!

•Level 3 adalah Augmented Product, yaitu non-physical yang melengkapi / menyertai product tersebut, seperti : customer care, masalah financing (leasing), installation, after sales services, delivery product, dan warranty…!!!

Jadi semakin product tersebut mempunyai kelebihan dibandingkan dengan product lain… apalagi sampe level 3 dibandingkan brand lain.. otomatis product itu unggul mutlak.. maka makin tinggilah product tersebut dimata customer…!!! Nah jika nanti sudah dikaitkan dengan harga… (nanti ada pembahasan tersendiri), maka product tersebut secara value lebih tinggi dibandingkan dengan product lainnya…!!!
Nah suatu product juga ada product life cycle…
dimana ada product yang dikembangkan, selanjutnya product diperkenalkan ke konsumen, selanjutnya product itu mengalami growth… teruz kearah mature.. (udah mentok) dan akhirnya pelan-pelan decline dan akhirnya digantikan oleh product yang baru…!!! jadi.. nggak mungkin ada brand A… dipertahankan terus sampe tua..mau nggak mau… suatu ketika kudu diubah.. yah apalagi kalau nggak konsumen nggak statis… selalu dinamis..!!!

2).Harga

Harga yang akan dibahas disini saya kaitkan dengan marketing. Sebelum menetapkan harga pada suatu product, misalnya produk bapak pengen banderol sebesar x rupiah, kita harus tau dulu price objective kita apa…??? Misalnya kalau mau cari keuntungan jangka pendek… yah kita bisa banderol harga produk tinggi pas permintaan banyak… kaya penjual daging menjelang lebaran…!!! Tapi kalau pricing objectivenya ‘increase market share’ (mencari pangsa pasar) yah kita harus netapin harga dimana pada harga tersebut udah biasa/ngtren terhadap product tersebut bakalan meningkat dengan kalap…misalnya tahu dijual 500 rupiah,,klo dijual 1000 dengan kualitas dan besar yang sama kayaknya gakan laku deh!!! Atau price objective nya ‘match competitor price’/ nyamain pesaing… kalo harga kompetitor turun… product yang kita bikin kudu bisa turun juga harganya..Dan masih banyak lagi pricing objective lainnya… tapi apapun pricing objective yang kita pilih, kita kudu mempertimbangkan hal berikut :

1.Overall objective, baik itu financing, marketing, atau strategic objective…!!
2.Objective dari product itu sendiri
3.Price elasticity, jangan sampai pas sudah diturunin harga.. ternyata nggak meningkat permintaan karena inelastic/ beku/gak pengaruhhhh...
4.resource yang dimiliki, jangan sampai pas booming karena diberikan discount tinggi.. stock nggak ada… kecewaaa deeeh pembeli…!!!
Nah berikut adalah strategi menetapkan harga atau pricing strategi matrix…
Pricing Strategy Matrix merupakan quadrant yang menggambarkan hubungan antara kualitas product dan harga . Terdapat 4 quadrant sebagaimana dapat dilihat pada matrix berikut yaitu :

http://photoserver.ws/images/XqrS4eeb06937c6b7.jpg
1.Premium Pricing, yaitu suatu product yang mempunyai kualitas tinggi dicharge pricenya juga tinggi…!!! Apa ada product mobil yang begini… yah ada aja… terutama mobil yang custom… yang limited edition kaya mobil punya Melinda D yang lagi rame kemaren di berita yaitu mobil ferari yang mewah itu lo pak.. ini biasanya mempunyai segmentasi sendiri…. !!!
Seperti teman saya yang beli ikan hias sampe bisa berjuta juta padahal menurut saya yg gak mengerti tentang ikan hias itu harga yang luar biasa untuk seekor ikan KOI (mirip ikan mas) .. Beberapa product barang… bahkan kalau nggak ngerti bisa pusing tujuh keliling… untuk memahaminya.. kenapa harganya kok tinggi sekali… seperti lukisan dari pelukis ternama, barang antik, batu nyeleneh/jimat, pedang / keris …etc bisa harga ratusan juta, milyaran… bagi konsumen awam.. pasti nggak faham kok bisa segitu mahal… tapi bagi konsumen yang paham.. yah harga segitu wajar… jadi sangat subjectiv masalah kualitas tersebut…!!!

2.Penetration Pricing, yaitu suatu product yang mempunyai kualitas tinggi diberi harga yang rendah. Hal ini bertujuan untuk penetrasi pasar, dalam artian konsumen yang sebelumnya setia dengan suatu product yang katakanlah biasa-biasa saja mutunya, namun dibanderol dengan harga tinggi… akan berpikir kembali dan mempertimbangkan product lain yang baru masuk… yang mempunyai kualitas cukup baik namun dengan harga yang lebih murah…!!! Konon zaman dahulu kala, product jepang yang lumayan kualitasnya …dijual dengan sangat murah… dan ini bertujuan untuk menghancurkan product dari negara barat..!!! Hal ini bertujuan.. setelah hancur product barat tersebut… pasar dikuasai…

3.Skimming Pricing, yaitu suatu product yang mempunyai kualitas rendah dijual dengan harga tinggi…!!! Loh kenapa bisa ?? Yah ini bisa terjadi.. karena kurangnya kompetitor… jadi konsumen didikte oleh produsen… dan konsumen tidak berdaya…!!! Penyebab lain.. konsumen nggak mengerti betul akan product tersebut… spec teknisnya gak terlalu mengerti… jadi dibanderol lebih tinggi .. Diberbagai sumber juga disebutkan, bahwa hal ini nggak akan berlangsung lama (not sustainable).. karena akan muncul pemain-pemain baru… yang melihat celah ini.. dengan menjual product yang lebih murah dengan kualitas yang sama…!!! Dan mulailah harga yang tinggi tersebut terkoreksi… yaitu mau tidak mau ikut turun.. kalau nggak pangsa pasarnya …akan tergerogoti..!!!

4.Economy Pricing, nah ini banyak terjadi yaitu product yang dijual memang mutunya rendah… dan harganya pun rendah…!!! Biasanya jurus ini digunakan untuk menjual kepada konsumen dengan segmentasi tertentu…!!! Misalnya konsumen yang sangat berpenghasilan rendah atau sifat barang tersebut tidak terlalu fundamental….sabun yg bentuknya candybar mungkin kan yg cair mahal  ,dll..

3).Tempat atau Distribusi
Tempat, atau dikenal pula sebagai channel atau beberapa menyebutnya channel distribution atau intermediary… yang intinya adalah suatu mekanisme dimana end product dipindahkan dari pabrikan ke commercial user ataupun end user…!!! Dan peranannya sangat lah penting…. tanpa channel distribution yang kuat susahlah…. penjualan product tersebut sukses di lapangan..!!! Terdapat berbagai bentuk channel distribution :

1.Wholesale (Grosir atau Pedagang besar etc.), salah satu channel distributor ini berfungsi sebagai pembeli partai besar dari pabrikan…!!! Setelah itu menyalurkannya kepada retailer untuk dijual kepada end user.Untuk beberapa product keberadaannya cukup membantu pabrikan, misalnya pabrikan nggak perlu menyediakan gudang banyak-banyak, pencetakan brochure dilakukan oleh grosir sehingga menghemat cost pabrikan

2.Retailer, nah yang satu ini memang fungsinya menjual product eceran kepada konsumen. Beberapa retailer ada juga yang menjual product lain.. kayak supermarket,,warung pokoknya pedangang eceran…

3.Agent, Sering kali ini disebut juga calo atau makelar dsb…!!! Fungsinya sih sebagai jembatan juga antara konsumen dan produser, namun si agent ini akan menghubungi ntah retailer atau grosir dan menjual productnya dan mendapat komisi atas jasanya tersebut. Ada juga agent untuk penjualan luar negeri.. yang ini biasanya hubungannya dengan produsen langsung… !!!

4.Internet, dulunya gak kepikiran channel distributor dengan hal ini..!!! Tapi sekarang sudah hampir lumrah menjual product dengan bantuan internet…!!! Misalnya saja, saya butuh tas/sepatu.. tinggal ngakses website nya kaya tokobagus,KASKUS FJB pastinya dll .. click sana click sini.. pesan.. transfer uang isi alamat pengiriman. dan barang nggak berapa lama ada…!!! Jadi saya nggak perlu contact ke retailer di Indonesia.. dsb…!!!

5.Chanel distribution lainnya seperti, Multi-Level Marketing, door-to-door…
Persoalannya adalah bukan banyaknya channel distribution …atau seberapa besar distribution suatu product..!!! Yang terpenting seberapa efisien channel distribution… Jika terlalu banyak / panjang channel distribution pasti akan menyebabkan product yg dijual akan mahal… lha iyalah.. emang channel distribution tidak mengambil margin…!!! Belum lagi jika ada… pelayanannya yang kurang ramah… produser nggak tahu… tapi si konsumen udah sumpah serapah nggak bakalan balik lagi.. atau beli product tersebut…!!! jadi yang rugi adalah produsen juga… !!

sebenernya yang penting adalah gimana bikin channel distribution yang pas.. dalam artian kalau memang bisa diperpendek, kenapa nggak…??? Mungkin aja suatu waktu misalnya saya pengen beli baju… tinggal click-sana click sini… langsung barang dikirim...saya senang dengan pernyataan teman saya ‘kalau duit masuk jangan dipersulit… kalau duit keluar nah dipersulit boleh deh…!!!’ … jadi terserah bapak… apa customer mau dipersulit atau dipergampang.. di bikin setengah sulit atau setengah gampang… hahahaha!!

4). Promosi
Nah ini P’s yang terakhir yaitu Promotion. Nah, bicara tentang promotion itu kudu mengenal dulu yang namanya marketing communication process…!!! Namanya juga communication process ini cukup penting.. bicara tentang communication process, dimulai dariSender (misalnya ATPM) akan membuat iklan yang specific tentang motor baru ..oke..!!! Disini ada process encoding … yah iklannya tadi setelah dibuat… ntah model jembatan roboh.. ayam terbang-terbang…!!! Dan mediayang dipilih adalah TV. Nah sewaktu TV tersebut menanyangkan maka ada process decoding… yaitu iklan yang disiarkan tadi diubah sama TV menjadi tayangan bergerak… dan akhirnya diterima oleh Receiver dalam hal ini calon pembeli/konsumen. Nah konsumen ini akan memberikan response, misalnya akan menghubungi dealer, nanya-nanya di blog ini etc. Selanjutnya ada feedback… kalau dia tertarik yah dia akan beli… kalau nggak yah tentu nggak jadi beli…!!! Nah selama process tersebut pasti ada noise… ntah ada iklan lain.. yang membuat konsumen nggak jadi milih product tersebut…!!!
Berbagai cara orang melakukan promosi, dan promosi itu caranya nggak satu…!!! Nah kalau di marketing ada marketing mix, maka di promotion… juga ada promotion mix yaitu kombinasi cara-cara yang ditempuh dalam mempromosikan product nya, yaitu :






1.Personal Selling, nah ini bisa melalui seorang sales entah itu sales promotion girl, ntah itu seseorang bilang “belilah ini…belilah itu…” yang berusaha menyakinkan pembeli untuk membeli product tersebut…!!! Personal selling ada yang dibayar untuk itu, ada juga yang gratis… misalnya seseorang menyarankan temennya untuk membeli product tersebut.

2.Sales Promotion, ini juga merupakan cara… misalnya buy one get one…!!! Diskon segini buat beli barang sekian kodi… atau jam segini beli discount 25% untuk pengguna card itu… dan masih banyak penggabungan / discount sebagai sarana promosi suatu product.

3.Public Relation (PR), ini juga banyak dilakukan baik menggunakan seseorang sebagai public figur, misalnya Anang dan ashanti dipakai sebagai public figur merk HP tertentu misalnya…!!! Public Relation juga bisa ditaroh misalnya di web/Internet yang menerangkan mengenai technologi, spec,kelebihan suatu product.. sehingga orang tertarik untuk membelinya.

4.Direct Mail/Phone, nah strategy ini dilakukan kepada spesifik customer yang diperkirakan mau untuk membelinya. Paling banyak dipakai misalnya untuk memasarkan product kartu kredit…!!! Suka ada telepon tiba”… untuk ngajakin bikin/ngambil kartu kredit…!!! Ataupun melalui surat/e-mail juga banyak promosi mengenai suatu product.

5.Trade Fairs and Exhibition, yah ini udah nggak perlu saya ceritakan deh.. udah banyak… contoh nya..yang intinya pameran ..produk kebanggaan indonesia.. sekaligus juga bisa digunakan sebagai ajang promosi.

6.Sponsorship, yaitu suatu organisasi ikut serta dalam suatu event karena mengharapkan imagenya ikut terangkat. cara ini misalnya dilakukan oleh Fiat untuk ikut serta sebagai sponsor Valentino Rossi dalam motoGP…!!!
Nah cara-cara promosi diatas banyak… tapi yang paling efektif adalah… dengan cara yang dipilih .. penjualan meningkat.. dengan cost promosi yang minimal… itu baru top banget…!!! Yang salah tuh… jika promosi yang mahal udah dipilih… penjualan nggak kedongkrak… sama juga rugi bandar…!!! Jadi yang jelas kita nggak bisa membohongi customer… soalnya customer makin lama makin pinter kok…!!! So.. kuncinya adalah kejujuran… kalau product bagus bilang bagus… product jelek kasih kritik supaya jadi bagus…. Benar nggak… ???
Oke gan..
setelah mengetahui sekilas (yah lumayan laah) mengenai Marketing Mix yang 4P’s itu… gimana sih mau diimplementasikan.. ??? sudah ketahui berdasarkan survey bahwa mayoritas responden, misalnya menginginkan produk televisi dengan ketajaman layar yang tinggi,trus remotenya gak pake batre misalnya.. dan lain2 tentu harus berdasarkan responden masing masing produk..Terus gimana selanjutnya nerapin Marketing Mix itu, dengan komponen Product, harga, distribusi dan Promosi…!!! Mari kita coba bahas sedikit disini gan ..

Product
Karena udah ketahuan bahwa market senengnya begitu, maka product tersebut didesign sedapat mungkin memenuhi ekspektasi konsumen. At least majoritas keinginan / mindset konsumen terpenuhi…!!! Product yang mau didesign dan diluncurkan sebaiknya cepetan… karena mumpung belum ada pemain disini…!!! Namun yang perlu diingat bahwa product ini..harus menjangkau sampai 3 level yaitu sampai augmented product … jadi product kita tidak hanya mutunya bagus saja, specnya oke tapi juga mencakup pelayanan penjualannya juga top,, deliverynya cepet.. Kalau gini khan product kita.. ratingnya meningkat… kalau ibarat cewek cantik,baik,ramah, udah gitu kaya,gak matre dan tidak sombong..nah, gmn coba …

Harga

Pabrik harus efisien untuk nekan cost production….!!! Perlu ada nya target costing… yaitu jika kita mau set harga penjualan sekian rupiah… maka margin tipis sekian… maka cost mau nggak mau kudu bisa segini… !!! Jangan.. karena udah ada target begitu… terus kualitas diturunin… !!! Bisa aja kan karena emang efisiensi… ntah overhead cost kita kurangin…Intinya pada point ini adalah… setelah kualitasnya bagus… harganya terjangkau… !!!

Place/ distribusi
Nah .. place itu khan gimana bikin channel distribution yang oke…!!! Hal ini tinggal kita cari datanya dari Produk A yang banyak terjual.. di kota apa aja… !!! Karena kalau setup kios/ gudang dll terlalu banyak menghabiskan cost…!!! Mungkin kota-kota besar aja bisa dibuat atau dipasarkan productnya…!!! Jangan terlampau banyak rantai distribusi… karena nggak bakalan nggak efisien.. malah ngerogoti cost aja.. ntar bakalan nggak kompetitif dengan harga pesaing…!!

Promotion
Sebenarnya ini pelengkap…!!! Karena jika productnya udah keren banget, harganya juga nggak matre, channel distribusinya oke punya… nggak udah dipromosiin juga udah langsung melejit… Tapi untuk sebagai promosi.. agar tak kenal maka tak sayang, yah bisa dilakukan promosi…!!! Tapi jangan sampai membebani.. . cost…!!!
Bisa dipilih blog sebagai sarana promosi… FJB yang murah meriah gratis malahan … sebagai pelengkap bisa pakai iklan TV.. biar menjangkau konsumen yang nggak melek internet…!!! Apa perlu model tertentu… bisa aja… atau bisa pakai model amatiran …tapi menohok kompetitor…!!! Maksudnya apa nih…??? Ya mungkin nte pnya sanak saudara yang mau jadi model iklan produk tertentu tentunya harus relevan..klo pasta gigi cari yang giginya putih dan bagus..hehhhe…Yang intinya.. konsumen biar melek.. bahwa disini terdapat sesuatu yang baru!

jadi… persaingan memang keras… yah ini bisnis gan…!!! tapi yang penting kan… caranya sehat… tidak ngelanggar hukum yang berlaku… bukan kah begitu gan ???

sumber : www.kaskus.us/showthread.php?p=582396169

Going to be the richest

Jika seseorang ingin menjadi kaya tanpa gajian, milikilah etos sebagai calon jutawan atau miliarder. Etos inilah yang dimaksud dalam DUA VERSUS DUA, yaitu dua yang “harus” dan dua yang “jangan”

HARUS yang pertama dari dua harus adalah HARUS SIAP BERPIKIR BESAR. Pasalnya, kalau Anda berpikir kecil, ruang lingkup peluang menjadi kecil pula, artinya kesempatan untuk menghasilkan keuntungan pun turut kecil.

HARUS yang kedua dari dua harus adalah HARUS SIAP MEMULAI DENGAN YANG KECIL. Artinya, sesuatu yang besar adalah akumulasi dari serpihan-serpihan pengalaman kecil yang akhirnya mengelembung menjadi BIG PROFIT.

JANGAN yang pertama dari dua jangan adalah JANGAN TAKUT MISKIN. Jika Anda sudah berasumsi takut miskin, pikiran dalam otak akan bekerja seperti yang Anda asumsikan, sehingga kaya pun menjadi suatu kemustahilan.

JANGAN yang kedua dari dua jangan adalah JANGAN TAKUT BANGKRUT. Pasalnya menjadi orang kaya bukan seperti pabrik yang memiliki mesin pencetak uang. Yang paling penting Anda adalah “ boleh sedikit rugi, akan tetapi untuk mencapai tujuan UNTUNG LEBIH BESAR “

Sumber : kaskus

Kiat Membangun Brand di Masa Kini

Kiat Membangun Brand Yang Kuat Ala Hermawan Kartajaya

Hermawan Kartajaya kembali membagi ide segar seputar dunia marketing. Inspirasi dari suhu marketing modern Philip Kotler itu dibagikan kepada peserta seminar MarkPlus di Surabaya, Senin (17/9) malam:

“Adakah perusahaan, yang ketika dia tutup dan produknya sudah tidak keluar, konsumen akan sedih?” pancing Hermawan Kartajaya memancing antusiasme peserta seminar.

Susah kan menyebutkan produk tersebut? Jika Anda menemukan jawaban atas pancingan Hermawan tadi, pastilah produk tersebut memiliki brand (merek) yang sangat kuat. Menciptakannya, tentu saja tidak cukup hanya dengan beriklan. Baik itu di media cetak (printing ad), iklan luar ruang (outdoor), maupun iklan-iklan model baru.
Hermawan yang juga founder dan President MarkPlus itu mengatakan untuk membangun brand yang kuat perusahaan tidak boleh hanya mengandalkan iklan. Perusahaan harus melakukan sesuatu yang mengena di benak konsumen, tidak sekadar menjual tetapi memiliki implikasi jangka panjang.

Menurut Asian Marketing Guru itu, perusahaan yang memiliki reputasi bagus tidak lagi memerlukan promosi, marketing, public relation, atau corporate social responsibility (CSR) karena hal itu telah terjadi dengan sendirinya.

“Cara baru membangun brand adalah dengan membentuk bisnis yang dicintai oleh karyawan perusahaan, masyarakat, dan investor,” ungkapnya.

Menurut Hermawan hal tersebut terkait reputasi. Bagi customer, reputasi yang baik akan menentukan keputusan membeli. Bagi karyawan perusahaan, nama baik akan memicu mereka untuk loyal dan berkomitmen. Reputasi juga bisa mengundang investor untuk menanamkan modalnya. Selain itu, nama baik juga akan menarik media untuk terus mengikuti perkembangan.

“Reputasi yang baik akan mendorong analis keuangan memberikan peringkat yang tinggi,” ujarnya.

Beberapa brand yang mampu meraih itu semua adalah The Body Shop dan produk Apple seperti IPod dan ITunes. The Body Shop, merek produk perawatan tubuh itu dikenal sebagai produk yang ramah lingkungan sehingga bisa mengambil simpati konsumen di seluruh dunia. Selain itu, Anita Roddick, pencipta merek tersebut, dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup dan bisnisnya juga sangat concern terhadap perekonomian dunia ketiga.

Sedangkan produk-produk Apple dikenal memiliki reputasi tersendiri dibanding produk elektronik sejenis. Bahkan saat ini, perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs itu telah menjual jutaan keping produknya dan menciptakan konsumen yang loyal.

Dalam membangun brand yang kuat, kata Hermawan, harus dimulai dengan menyinergikan pikiran, hati, dan jiwa, yang lantas diimplikasikan kepada model bisnis dengan menciptakan misi, visi, dan nilai. Misinya, perusahaan bisa memberi manfaat kepada manusia dan lingkungan. Visinya, perusahaan bisa menjadi yang terdepan dalam menciptakan inovasi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dan nilainya adalah menciptakan nilai keekonomian, lingkungan yang sehat, dan mendukung perkembangan sosial.

Menurutnya, perusahaan perlu melakukan usaha-usaha untuk mempertahankan diri bagi orang-orang yang mencintai perusahaan. “Akhirnya, perusahaan akan mampu menciptakan brand-nya akan mempunyai brand integrity, brand identity, dan brand image,” katanya.

The Six Secret to Success Selling


Secret number One is FOCUS
Untuk menjadi seorang sales yang sukses, dibangun dari Dreams, Goals dan Plan
3 pertanyaan mendasar yang harus mampu kita jawab
Apa yang ingin kita capai ? Mengapa kita menginginkannya ? Bagaimana cara mencapainya
Fokuslah kepada tujuan dan rencanakan sukses yang ingin dicapai

Secret number Two : PRIDEKunci keberhasilan kedua dalam menjual adalah memiliki rasa BANGGA. Bangga pada diri ,Bangga pada Produk yang dijual, Bangga kepada perusahaan tempat kita bekerja , Sales yang tidak memiliki rasa BANGGA , dia menutup sendiri PINTU KEBERHASILANNYA

Secret number Three : SELLING SKILLSMenjual bukan hanya sekedar TELL n SELL your Product.
Ketrampilan menjual ( Selling Skills ) adalah senjata kita untuk memenangkan penjualan.Bagaimana mendapatkan prospek yang tepat, bagaimana membangun hubungan , bagaimana mengetahui KEBUTUHAN calon pembeli, bagaimana memberikan Solusi yang tepat , bagaimana mempresentasikan penjualan, melakukan penutupan penjualan, serta membina hubungan jangka panjang dengan pembeli. Kesemua langkah tersebut membutuhkan penguasaan SELLING SKILLS yang baik.

Secret number Four : ACTIVITYMemiliki ketrampilan menjual tanpa kemauan melakukan aktivitas penjualan ?
Tidak ada kesuksesan yang datang dengan sendirinya, tidak ada hasil yang luar biasa tanpa aktivitas yang kita lakukan. Goals dan Planning hanya akan menjadi angan angan tanpa aktivitas penjualan. Dengan aktivitas, kemampuan dan ketrampilan kita dalam menjual semakin hari akan semakin terasah, lebih jeli membidik pasar yang tepat, Skill level kita akan semakin meningkat, so pasti Closing ratio pasti meningkat.

Secret number Five : ENTHUSIASMAntusiasme, ibarat bahan bakar menjalankan sebuah kendaraan. Antusiasme adalah bahan bakar menuju sukses penjualan.
Antusiasme lah yang mampu mendorong, menjalankan segala kegiatan penjualan kita menuju GOALS / tujuan yang telah kita tetapkan. Tanpa semangat, jangankan mampu berlari mengejar impian dan tujuan kita, jalanpun terasa berat

Secret number Six : COMMITMENTKomitmen adalah rambu rambu menuju kesuksesan menjual. Komitmen pada diri sendiri, pada perusahaan juga pada pelanggan.
Komitmen pada diri sendiri akan mampu mengarahkan kita tetap pada tujuan awal , sekalipun ditengah perjalanan menuju sukses, banyak rintangan yang menghalangi perjalanan sukses, kita akan tetap mengarah pada tujuan awal
Komitment pada perusahan akan membawa kita pada loyalitas dan integritas kerja.
Komitment pada pelanggan, akan menumbuhkan dan membangun trust calon pembeli kepada kita, kepada produk dan kepada perusahaan .

sumber : http://tipsntrikpenjualan.blogspot.com/2009/10/six-secret-to-success-selling.html

Pemikiran Tentang Suatu Bisnis

Dalam dunia bisnis, kita tidak dapat mengabaikan sebuah komoditas yang sangat menakjubkan bernama “senyum” atau “smile”. Dengan itu, kita dapat membuka pasar baru, Dengan kata yang sama, kita dapat menyelesaikan transaksi dengan sukses. Dengannya juga, kita bahkan dapat mengatasi berbagai konflik yang bakal terjadi dalam suatu business relationship.

Saat anda tersenyum sedikitnya kita mengantongi lima keuntungan, yaitu pertama, membuat harapan hidup Anda lebih panjang; kedua, risiko untuk mengalami penuaan secara dini menjadi lebih kecil; ketiga, menurunkan tingkat stress; keempat, kemungkinan mengidap penyakit hipertensi menjadi lebih kecil; kelima, risiko terkena stroke jauh lebih kecil.

Seorang pebisnis bukanlah nasabah bank yang sekadar menitipkan uang untuk memperoleh bunga keuntungan bank. Seorang pebisnis akan berusaha untuk mengembangbiakkan asetnya. Aset dalam hal ini bukanlah bangunan, fasilitas atau uang. Aset yang dimaksud disini adalah “sesuatu” yang berlipat ganda nilainya jika dikembangbiakkan. Hal tersebut adalah :

PERTAMA, ide kreatif yang kemunculannya terkadang dipicu ole hide-ide liar atau gila yang melawan mainstream market.
KEDUA, pengalaman. Perlu kita ketahui pengalaman ini bersifat expandable. Sempit dan luasnya sangat bergantung seberapa banyak jam terbang yang Anda miliki.
KETIGA, brand image.Siapa pun yang pertama mampu menancapkan citra merek dengan tajam, maka ia akan menjadi business leader.

Rahasia kesuksesan dalam bisnis atau hidup bukan ditentukan oleh semata-mata penampilan, latar belakang keluarga atau pendidikan, akan tetapi oleh ATTITUDE. Attitude adalah kemampuan seseorang untuk memosisikan dirinya pada tempat yang tepat serta waktu yang tepat pula. The right person on the right place and time.

Ada lima posisi yang sangat tidak menguntungkan kita sehingga perlu dilakukan repositioning, yaitu :

PERTAMA, Anda selama ini baru bisa menjadi pengekor (follower). Oleh karena itu Anda dituntut untuk berubah menjadi pelopor (pioneer).

KEDUA, berpindah posisi dari posisi penonton menjadi penuntun. Ketika kita puas hanya dengan menonton maka artinya kita kurang berani mengambil sebuah risiko.

KETIGA, mengubah mental pengamat menjadi mental pengamal.

 Untuk menjadikan kita berhasil bukan berarti kita menjadi orang yang anti gagal atau selalu berhasil. Yang terpenting bukan soal kapan Anda berhasil dan kapan Anda gagal. Mengapa? Karena roda bisnis akan selalu berputar seiring dengan pergantian waktu. Artinya, tidak akan pernah ada orang yang berhasil secara abadi atau gagal terus menerus. Jadi, yang terpenting adalah bagaimana harus bersikap kala kita berhasil dan saat kita gagal. Untuk itu kita bisa menggunakan satu ungkapan klasik say no to fail yang dapat memberikan efek pada tiga aspek, yaitu :

PERTAMA, saat Anda memulai bisnis, jangan pernah merasa gagal sebelum Anda melakukan aktivitas bisnis apa pun.
KEDUA, dalam menjalankan sebuah proses berlaku aturan bahwa kemungkinan berhasil sangat kecil, tetaplah berjuang keras sampai detik terakhir.
KETIGA, saat Anda mengakhiri suatu business deal dengan siapa pun, Jalanlah terus dan jangan menyerah. Tidak ada yang tahu rumus berhasil kecuali Tuhan.

Sumber : internet

Lifestyle Marketing ke Dalam Produk Anda



Pada abad ke-21, terminology ‘Lifestyle Marketing’ telah menjadi kata yang luar biasa hebat serta strategi pemasaran terkini untuk memikat calon pelanggan, tentu saja setelah era ‘Niche Marketing’ di tahun 80 an dan ‘Branding’ di tahun 90 an. Singkat nya, Lifestyle Marketing merupakan suatu strategi pemasaran yang berorientasikan pada ketertarikan, nilai, perilaku, dan cara hidup dari pelanggan atau kelompok pelanggan tertentu. Kata kuncinya di sini adalah ‘cara hidup’ dari calon pelanggan.

Seorang pakar pemasaran yang menganut Lifestyle Marketing mengkategorikan calon pelanggan ke dalam ketertarikan mereka terhadap suatu hal, aktivitas mereka, dan pendapat atau cara pandang mereka mengenai suatu hal. Contoh klasik dari Lifestyle Marketing adalah motor HARLEY-DAVIDSON yang menginsipirasikan seseorang untuk hidup bak orang bebas. Atau mungkin PONDS yang menginspirasikan wanita ASIA untuk tampil putih memukau.

Lifestyle Marketing berfokus pada kelompok pelanggan berdasarkan percampuran antara 3 variable, yakni Activities, Interests, and Opinions (AIO) dan mengidentifikasi gaya hidup dari para pelanggan tersebut untuk menentukan macam produk dan pilihan brand yang sesuai dengan segmen gaya hidup mereka. Lifestyle Marketing memegang peranan yang penting dalam persaingan bisnis saat ini.

Lifestyle Marketing sangat ampuh apabila sebuah perusahaan mampu mengkoneksikan produk mereka dengan gaya hidup dari si calon pelanggan dengan cara mengembangkan seperangkat strategi pemasaran yang efektif dan sesuai dengan gaya hidup mereka. Strategi pemasaran tersebut menghasilkan berbagai macam peluang bagi perusahaan untuk mentargetkan dan memetakan pelanggan yang kemungkinan besar akan menjadi fanatik dan setia (loyal) pada produk tertentu dari perusahaan sehingga bisa menciptakan competitive advantage dan menghasilkan lebih banyak usaha.

Sebuah perusahaan harus mengerti bahwa memahami calon pelanggan dan merefleksikan AIO mereka ke dalam produk-produk perusahaan tersebut adalah kunci sukses pemasaran.

Dengan dasar pemikiran tersebut, sebuah perusahaan hendaknya mampu mengalokasikan sebagian dari sumber daya pemasaran mereka ke arah Lifestyle Marketing.

Sumber : kaskus

3 Prinsip Pokok Pengembangan Bisnis

Dalam dunia bisnis seringkali kita harus melakukan terobosan-terobosan untuk mengembangkan bisnis Anda, berikut tiga prinsip pokok yang dapat digunakan sebagai landasan.

PERTAMA, Ubah mentalitas “SUPERMAN” Anda menjadi “SUPERTEAM” mulai saat ini. Pasalnya, sehebat apa pun superioritas seseorang, tetap saja yang namanya kekurangan, keterbatasan dan kelemahan masih melekat pada diri seseorang.

KEDUA, gantilah pola hubungan antarbisnis dari pendekatan COMPETITION menjadi “CO-OPETITION”. Memosisikan para competitor sebagai musuh Anda berarti semakin menumpukan daya kreativitas dan inovasi Anda. Disamping itu, dengan cara seperti itu, Anda sudah mempersempit ruang peluang usaha dan pengembangan jaringan pemasaran. Prinsip CO-OPETITION adalah konsep yang mengawinkan antara dua kata kata yaitu KOMPETISI dan KOOPERASI. Artinya, bagaimana cara kita bersaing dalam kerjasama dan dan kerjasama dalam persaingan.

KETIGA, mulailah bersentuhan dengan e-business. Tidak bisa dimungkiri bahwa perkembangan dunia IT begitu luar biasa khusunya internet. Dengan satu klik saja, Anda dapat menciptakan jaringan distribusi dan pemasaran di seluruh dunia.

Dalam menjalankan bisnis perlu dilandasi adanya kerjasa ( superteam ) sehingga membentuk super companya yang solid. Unsur ini menuntut terciptanya hubungan yang interdependence ( saling ketergantungan ), interaction ( saling memberikan tanggapan ), interconnection ( saling berhubungan ) dan interfunction ( saling mendukung fungsi satu dan lainnya ). Dalam mewujudkan pola kerjasama, kita memerlukan konsep DALES CONCEPT yaitu DIRECTION, APPRECIATION, LOYALITY, EMPATHY, SYNERGY.


Dalam kesuksesan bisnis, kesuksesan yang telah kita raih bukan semata-mata karena prestasi perusahaan atau pegawai, namun ada kekuatan yang tidak terlihat turut campur tangan bagi kesuksesan kita. Ya itulah tangan-tangan Tuhan ( INVISIBLE POWER ). Invisible power akan dengan mudah menghampiri kita, manakala kita melakukan lima prinsip :

PERTAMA, Meyakini bahwa keberhasilan adalah hanya sebuah titipan.
KEDUA, Setiap yang kita ambil dan keluarkan akan diminta pertanggungjawabannya.
KETIGA, Mengejar keuntungan jangka panjang.
KEEMPAT, Mempersiapkan diri untuk menjemput akhir kehidupan.
KELIMA, Bekerja keras tanpa henti untuk meraih kesempatan yang tak terbatas.

Sumber : Kaskus