Ads 468x60px

Pages

Pemikiran Tentang Suatu Bisnis

Dalam dunia bisnis, kita tidak dapat mengabaikan sebuah komoditas yang sangat menakjubkan bernama “senyum” atau “smile”. Dengan itu, kita dapat membuka pasar baru, Dengan kata yang sama, kita dapat menyelesaikan transaksi dengan sukses. Dengannya juga, kita bahkan dapat mengatasi berbagai konflik yang bakal terjadi dalam suatu business relationship.

Saat anda tersenyum sedikitnya kita mengantongi lima keuntungan, yaitu pertama, membuat harapan hidup Anda lebih panjang; kedua, risiko untuk mengalami penuaan secara dini menjadi lebih kecil; ketiga, menurunkan tingkat stress; keempat, kemungkinan mengidap penyakit hipertensi menjadi lebih kecil; kelima, risiko terkena stroke jauh lebih kecil.

Seorang pebisnis bukanlah nasabah bank yang sekadar menitipkan uang untuk memperoleh bunga keuntungan bank. Seorang pebisnis akan berusaha untuk mengembangbiakkan asetnya. Aset dalam hal ini bukanlah bangunan, fasilitas atau uang. Aset yang dimaksud disini adalah “sesuatu” yang berlipat ganda nilainya jika dikembangbiakkan. Hal tersebut adalah :

PERTAMA, ide kreatif yang kemunculannya terkadang dipicu ole hide-ide liar atau gila yang melawan mainstream market.
KEDUA, pengalaman. Perlu kita ketahui pengalaman ini bersifat expandable. Sempit dan luasnya sangat bergantung seberapa banyak jam terbang yang Anda miliki.
KETIGA, brand image.Siapa pun yang pertama mampu menancapkan citra merek dengan tajam, maka ia akan menjadi business leader.

Rahasia kesuksesan dalam bisnis atau hidup bukan ditentukan oleh semata-mata penampilan, latar belakang keluarga atau pendidikan, akan tetapi oleh ATTITUDE. Attitude adalah kemampuan seseorang untuk memosisikan dirinya pada tempat yang tepat serta waktu yang tepat pula. The right person on the right place and time.

Ada lima posisi yang sangat tidak menguntungkan kita sehingga perlu dilakukan repositioning, yaitu :

PERTAMA, Anda selama ini baru bisa menjadi pengekor (follower). Oleh karena itu Anda dituntut untuk berubah menjadi pelopor (pioneer).

KEDUA, berpindah posisi dari posisi penonton menjadi penuntun. Ketika kita puas hanya dengan menonton maka artinya kita kurang berani mengambil sebuah risiko.

KETIGA, mengubah mental pengamat menjadi mental pengamal.

 Untuk menjadikan kita berhasil bukan berarti kita menjadi orang yang anti gagal atau selalu berhasil. Yang terpenting bukan soal kapan Anda berhasil dan kapan Anda gagal. Mengapa? Karena roda bisnis akan selalu berputar seiring dengan pergantian waktu. Artinya, tidak akan pernah ada orang yang berhasil secara abadi atau gagal terus menerus. Jadi, yang terpenting adalah bagaimana harus bersikap kala kita berhasil dan saat kita gagal. Untuk itu kita bisa menggunakan satu ungkapan klasik say no to fail yang dapat memberikan efek pada tiga aspek, yaitu :

PERTAMA, saat Anda memulai bisnis, jangan pernah merasa gagal sebelum Anda melakukan aktivitas bisnis apa pun.
KEDUA, dalam menjalankan sebuah proses berlaku aturan bahwa kemungkinan berhasil sangat kecil, tetaplah berjuang keras sampai detik terakhir.
KETIGA, saat Anda mengakhiri suatu business deal dengan siapa pun, Jalanlah terus dan jangan menyerah. Tidak ada yang tahu rumus berhasil kecuali Tuhan.

Sumber : internet

0 comments:

Post a Comment